About Us

ads2

Perubahan Benda

Balai Edukasi | 23:10 |



Pernahkah kamu berkemah? Saat malam hari tentu kamu merasakan hawa dingin, bukan? Untuk mengurangi rasa hawa dingin, kamu dapat membakar kayu untuk membuat api unggun. Panasnya api unggun akan menghangatkan tubuhmu. Lihatlah kayu yang telah kamu bakar. Bagaimana wujud kayu setelah dibakar? Apakah dapat kembali menjadi bentuk kayu lagi seperti semula? Pada bab ini kita akan mempelajari perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.
Benda-benda dapat berubah wujud. Benda padat dapat berubah wujud menjadi benda cair ataupun gas. Demikian juga sebaliknya. Perubahan wujud ini menyebabkan perubahan sifat-sifat benda. Perubahan sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan baunya. Bagaimana benda dapat mengalami perubahan? Peristiwa apa sajakah yang dapat menyebabkan benda berubah sifat?
1. Berbagai Penyebab Perubahan Sifat Benda
Benda dapat berubah sifat apabila ada perlakuan atau peristiwa yang mengenainya. Benda dapat mengalami perubahan wujud jika mendapat perlakuan berikut ini.
a. Pemanasan
Pernahkah kamu memanaskan lilin? Pemanasan lilin berbeda dengan pembakaran lilin. Pemanasan lilin tidak terjadi secara langsung. Lilin ditempatkan pada sebuah wadah. Selanjutnya wadah dipanaskan. Batang lilin yang semula berbentuk padat akan mencair karena meleleh. Selanjutnya, cairan dari batang lilin akan berubah bentuk menjadi padat lagi setelah dingin. Sumbu lilin tidak akan mengalami perubahan.
b. Pembakaran
Pernahkah kamu berkemah? Saat berkemah, biasanya kamu membuat api unggun pada malam hari. Api unggun dibuat dengan mengumpulkan kayukayu, kemudian dibakar. Akibat peristiwa pembakaran ini, kayu yang semula bersifat padat dan keras berubah bentuk menjadi arang dan abu. Arang mempunyai sifat rapuh, sementara abu berbentuk serbuk. Pembakaran dapat mengubah sifat benda.
c. Pencampuran dengan Air
Para pekerja bangunan menggunakan berbagai macam bahan bangunan yang dicampur dengan air. Misalnya semen, pasir, dan kapur. Semen berbentuk serbuk. Setelah dicampur dengan air, semen berubah menjadi agak lengket. Jika sudah kering, campuran ini akan berubah menjadi keras dan kuat
d. Pembusukan
Buah pisang yang telah matang akan membusuk bila dibiarkan selama beberapa hari. Proses pembusukan ini akan mengubah sifatsifat buah tersebut. Perubahan yang terjadi meliputi kekerasan, bau, dan warnanya. Buah pisang yang busuk baunya tidak sedap. Kulit buah yang semula berwarna kuning akan berubah menjadi cokelat kehitaman. Apabila dipegang, daging buahnya terasa lunak.
e. Pemuaian dan Penyusutan
Benda dapat mengalami pemuaian dan penyusutan. Ukuran benda dapat berubah apabila terjadi pemuaian atau penyusutan. Ukuran benda padat, cair, dan gas dapat menjadi lebih besar jika dipanaskan (suhu tinggi). Peristiwa ini disebut pemuaian. Sebaliknya ukuran benda padat, gas, dan cair dapat menjadi lebih kecil jika didinginkan (suhu rendah). Perubahan dengan cara ini disebut penyusutan. Dengan demikian benda akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.
Contoh peristiwa pemuaian dan penyusutan benda adalah :
  • Rel kereta akan memuai saat terkena sinar matahari, sebaliknya pada malam hari rel akan menyusut. Sambungan antarrel dibuat longgar supaya rel tidak melengkung saat terjadi pemuaian.
  • Cairan dalam thermometer akan memuai ( cairan raksa ) bila dipanaskan. Pemuaian ditandai dengan naiknya air raksa pada thermometer tersebut, sebaliknya saat thermometer dilatakan di tempat dengan suhu lebih rendah cairan raksa akan turun ( menyusut). Pada jendela pemasangan kaca dibuat longgar supaya saat memuai kaca tidak pecah
  • Ban sepeda yang dipompa akan meletus jika diletakan di tempat yang panas karena udara di dalam ban memuai . Balon yang Balon yang berisi udara penuh jika dibiarkan terkena panas matahari lama kelamaan akan meletus juga karena udara di dalam balon memuai.
2. Macam-Macam Perubahan Sifat Benda
a. Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Sementara
Perubahan bersifat sementara adalah perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat sementara disebut juga perubahan fisika. Contoh perubahan yang bersifat sementara yaitu perubahan wujud air menjadi es. Air berwujud cair, dapat berubah menjadi es yang berwujud padat. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut membeku. Es dapat berubah wujud menjadi air kembali jika dipanaskan. Perubahan wujud ini disebut mencair. Perubahan sifat pada benda tersebut bersifat sementara, karena benda dapat kembali ke wujud semula.
b. Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Tetap
Perubahan bersifat tetap adalah perubahan benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula. Perubahan ini menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat tetap disebut juga perubahan kimia. Contoh perubahan yang bersifat tetap, yaitu perubahan wujud kertas yang dibakar menjadi abu. Apakah abu dapat kembali menjadi kertas?
1. Wujud benda ada tiga yaitu padat, cair, dan gas.
2. Benda padat mempunyai bentuk dan ukuran yang tetap.
3. Benda cair memiliki ukuran yang tetap tetapi bentuknya berubah-ubah sesuai wadahnya.
4. Benda gas mempunyai bentuk dan ukuran yang berubah-ubah.
5. Perubahan pada suatu benda dapat terjadi karena pemanasan, pendinginan, penambahan air, dan pembusukan.
6. Perubahan yang terjadi dibedakan menjadi perubahan sementara dan perubahan tetap.
7. Perubahan sementara adalah perubahan yang dapat kembali lagi ke bentuk awalnya. Contoh air membeku menjadi es, garam larut dalam air, dan logam meleleh pada suhu tinggi.
8. Perubahan tetap adalah perubahan di mana benda yang telah mengalami perubahan tidak dapat kembali lagi ke bentuk semula. Contoh buah menjadi busuk, beras menjadi nasi, dan kertas dibakar menjadi abu.